Hutan mendominasi 80% dari wilayah Kalimantan Tengah. Hutan primer
tersisa sekitar 25% dari luas wilayah. Lahan yang luas saat ini mulai
didominasi kebun kelapa sawit yang mencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet
dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten
Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur. Banyak ragam
potensi sumber alam, antara lain yang sudah diusahakan berupa tambang batubara,
emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain.
Selain itu, Kalimantan Tengah merupakan daerah yang memiliki banyak
kebudayaan, seperti
tari-tarian, senjata khas, maupun bahasa. Bahkan kebudayaan Kalimantan Tengah sudah terkenal dari tingkat Nasional sampai Mancanegara. Berikut adalah seni dan kebudayaan Kalimantan Tengah.
tari-tarian, senjata khas, maupun bahasa. Bahkan kebudayaan Kalimantan Tengah sudah terkenal dari tingkat Nasional sampai Mancanegara. Berikut adalah seni dan kebudayaan Kalimantan Tengah.
a. Senjata khas/ Tradisional
Suku dayak Kalimantan Tengah
memiliki senjata khas seperti Mandau, Talawang, Sipet, Lunjo, Duhung. Dimana
semuanya memiliki bentuk dan nilai artistik yang tinggi.
b. Transportasi Tradisional
Sesuai dengan kondisi alamnya,
Suku Dayak menggunakan perahu sebagai sarana transportasi. Jenis-jenis perahu
tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah, yaitu Jukung, Rangkan, dan Banama
(perahu besar).
c. Seni Tari
Kalimantan Tengah memiliki
beragam jenis tradisional. Salah satunya Tari Manasai, yang merupakan sebuah
tarian ucapan „selamat datang‟ kepada para tamu.
d. Seni Suara
e. Seni Anyaman
1.
Bahasa Dayak Ngaju
2.
Bahasa Dayak Ma‟nyan
3.
Bahasa Dayak Tamuan
4.
Bahasa Dayak Ot Danum
5. Bahasa Dayak Dusun
Sumber : Karya Tulis Ilmiah "Meningkatkan Pengetahuan Siswa Tentang Kalimantan Tengah Melalui Figura Diagram Kearifan Lokal" disusun oleh Aditya Purnama, Ulfa Pratiwi, dan Wahyu Anggun Ningtiyas
Sumber : Karya Tulis Ilmiah "Meningkatkan Pengetahuan Siswa Tentang Kalimantan Tengah Melalui Figura Diagram Kearifan Lokal" disusun oleh Aditya Purnama, Ulfa Pratiwi, dan Wahyu Anggun Ningtiyas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar