Rabu, 02 September 2015

Kalimantan Tengah dengan Sejuta Kearifan Lokalnya



Hutan mendominasi 80% dari wilayah Kalimantan Tengah. Hutan primer tersisa sekitar 25% dari luas wilayah. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun kelapa sawit yang mencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur. Banyak ragam potensi sumber alam, antara lain yang sudah diusahakan berupa tambang batubara, emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain.

Selain itu, Kalimantan Tengah merupakan daerah yang memiliki banyak kebudayaan, seperti
tari-tarian, senjata khas, maupun bahasa. Bahkan kebudayaan Kalimantan Tengah sudah terkenal dari tingkat Nasional sampai Mancanegara. Berikut adalah seni dan kebudayaan Kalimantan Tengah. 

a. Senjata khas/ Tradisional

Suku dayak Kalimantan Tengah memiliki senjata khas seperti Mandau, Talawang, Sipet, Lunjo, Duhung. Dimana semuanya memiliki bentuk dan nilai artistik yang tinggi.

b. Transportasi Tradisional

Sesuai dengan kondisi alamnya, Suku Dayak menggunakan perahu sebagai sarana transportasi. Jenis-jenis perahu tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah, yaitu Jukung, Rangkan, dan Banama (perahu besar).
c. Seni Tari

Kalimantan Tengah memiliki beragam jenis tradisional. Salah satunya Tari Manasai, yang merupakan sebuah tarian ucapan „selamat datang‟ kepada para tamu.

d. Seni Suara

Kalimantan Tengah memiliki lagu-lagu daerah, seperti Karungut, Kandan, Murung, dan Karinmoi.

e. Seni Anyaman

Beragam jenis kerajinan rakyat yang berbahan baku rotan, pandan, purun, getah nyatu.

f. Bahasa Daerah

Beberapa jenis bahasa daerah di Kalimantan Tengah :
1. Bahasa Dayak Ngaju
2. Bahasa Dayak Ma‟nyan
3. Bahasa Dayak Tamuan
4. Bahasa Dayak Ot Danum
5. Bahasa Dayak Dusun 

Sumber : Karya Tulis Ilmiah "Meningkatkan Pengetahuan Siswa Tentang Kalimantan Tengah Melalui Figura Diagram Kearifan Lokal" disusun oleh Aditya Purnama, Ulfa Pratiwi, dan Wahyu Anggun Ningtiyas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar